Saat Orang Baik Bahagia
Beberapa hari terakhir dapat kabar bahagia dari orang-orang di sekitar, mulai dari orang yang bener-bener deket, yang pernah deket, sampai orang yang cuma gue tau muka dan namanya. Menariknya, walau peristiwa gembira mereka (sebagian) bukan urusan gue, tapi gue (dan banyak orang lain) ikut seneng dengernya. Mereka yang bahagia, mereka yang ngalamin, nggak ada untungnya juga buat gue dan orang-orang lain, tapi kenapa kita semua bergembira bersama? Satu hal yang sama, mereka -yang membuat orang lain bahagia hanya dengan melihat mereka bahagia adalah orang-orang baik. Mereka, sadar atau nggak udah menginspirasi banyak orang dengan kehidupan yang mereka jalani. Mereka dicintai karena kepribadian yang menyenangkan dan gemar menyebar manfaat. Manfaat yang mereka bagi sesederhana melempar senyum dengan ikhlas atau seserius turun tangan memperjuangkan hak orang yang dirampas.
Mereka orang baik. Gue yakin, jauh sebelum label "orang baik" melekat pada diri mereka ada begitu banyak pengorbanan yang mereka buat untuk orang lain. Bahagia mereka mungkin melihat banyak orang bahagia. Masa bodo dengan kondisi diri sendiri. Pengorbanan dan keikhlasan dari hati sampai ke hati. Lahirlah mereka sebagai orang baik yang dicintai.
Keikhlasan itu layaknya pohon berbuah manis. Pohon mereka tumbuh kokoh dan berbuah lebat. Jika sebelumnya mereka berbahagia dengan membagikan buah-buah dari pohon mereka ke orang lain, sekarang buah itu langsung terjun ke mulut mereka. Puluhan buah berebut agar dimakan para tuan yang baik hati. :) Para tuan menerima dan menelan buah dengan senang hati. Bukan karena rakus, tapi karena memang sudah saatnya mereka merasakan sendiri manisnya buah dari pohon mereka. Nikmat Tuhan, siapa yang kuasa menolak?
Bahagia itu datang. Bukan dalam wujud kebahagiaan orang lain, tapi kebahagiaan atas dan bagi diri mereka sendiri. Tapi, emang dasar mereka orang baik. Orang lain yang sudah terlalu kenyang diberi buah oleh mereka pun turut bahagia melihat mereka asyik sendiri melahap buah. Tak ada yang menilai egois, apalagi mencibir penuh dengki. Pengorbanan dan keikhlasan mereka telah terukir di hati. Kini, mereka buat orang lain bahagia tanpa intensi, tanpa disadari, dan tanpa perlu berkorban lagi.
Selamat berbahagia wahai orang-orang baik sedunia! :D Izinkan aku menari di atas kebahagiaan kalian. Semoga kita terus menjadi pribadi yang lebih baik, aamiin.
Komentar
Posting Komentar