Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Selasa

Sudah sejak Jumat hari Selasa menghantuiku. Awalnya, Selasa seperti hari lainnya, antre teratur dalam barisan menunggu waktu tampil. Tapi tiba-tiba, kala suatu pemicu di Jumat pagi itu datang, Selasa merengek, minta perhatian, ingin tampil duluan. Walau dia tetap harus mengantre menunggu giliran, tapi dia sukses membuatku mengabaikan sisa Jumat, seluruh Sabtu, Minggu, dan bahkan Senin yang belum nampak. Empat hari kusiakan hanya untuk Selasa. Digantung memang tidak enak, Kawan! Selasa cepatlah maju, tunjukkan penampilanmu. Apapun yang kau sajikan di atas pentas, aku siap menikmatinya. Asalkan itu sebuah jawaban, sebuah kepastian.

Langkah Kita

Aku butuh kamu. Kamu butuh aku. Aku dan kamu, kita. Kami butuh kamu. Kamu butuh kami. Kami dan kamu, kita. Kami butuh kalian. Kalian butuh kami. Kami dan kalian, kita. Sepuluh langkahku, sepuluh langkahmu, sepuluh langkah kalian. Jutaan langkah kita. Siap menggapai asa. " If you want to walk fast, walk alone. If you want to walk far, walk together "

Aku, Kamu, Pura-pura Tidak Tahu

Dibatasi pintu Dua tangis pecah di antara itu Letih yang kami rasa sama Sebabnya yang beda Hanya menangis dalam takbir Lalu saling tertawa di depan mata Linangan tak lagi terlihat, tapi sorot dan suara memberi isyarat Dua hati yang terluka Dan saling menyembunyikan duka 12 Maret 2013

Mereka Temanmu?

Di saat kau baru mencicipi pedihnya alam kubur, mereka justru asik berdendang mengganggu orang tidur Di saat kau mulai merasakan hawa panas neraka, mereka justru tengah diperbudak kartu-kartu tak bernyawa Di saat kau mengerang kesakitan, mereka justru garang mempertaruhkan uang Di saat kau kebingungan menjawab pertanyaan Munkar-Nakir, mereka justru sedang sempoyongan menenggak bir Jangankan mengirimkan doa untukmu, mengingat nama masing-masing saja mereka tak mampu Apalagi untuk melantunkan ayat suci Al-Qur'an, kepergianmu siang tadi saja sudah tak ada dalam ingatan Mereka hanya bisa mengoceh tak karuan Kesadaran mereka lenyap seiring dengan langit yang makin gelap Begitulah mereka.. Orang-orang yang selama ini kau sebut teman Teman yang kau banggakan, yang selalu kau jadikan panutan Salahmu yang tak bisa memilih teman Salahmu yang tak kuat iman Walau mereka temanmu, kau tetap temanku Selalu ada doa untukmu Dariku, temanmu di masa lalu 12

Fathiyah*

Senang karena impian yang tertunda ini sekarang bisa jadi nyata, takut karena munculnya blog ini menandakan bahwa semakin banyak letupan-letupan yang sulit ditahan dan aku makin sering geriyengan. Letupan di otak dan hati bisa disalurkan segera melalui jari-jari tangan yang bergerak merangkai kata atau sekadar membuat coretan. Di sinilah tempatnya! "Saat otak dan hati membludak, biarkan jari bergerak mencipta sajak" *Fathiyah = pembuka (berasal dari surat Al-Fatihah); namaku.